Minggu, 28 April 2013

Mengayun Langkah Bersamamu

Dilahirkan sebagai seorang perempuan membuat saya merasa amat sangat beruntung karena bisa merasakan pengalaman mengeksplorasi aneka woman footwear. Jenis yang bervariasi mulai dari kitten heels, moccasin, peep toe, platform, pump, sling back, stiletto, wedges, oxford, mary jane, ballerina, sneaker, hingga boot ditambah model yang terus berkembang turut membuka kesempatan sekaligus memancing kreativitas si pemakai.


“I Love being a Woman. I Like Dressing up; I Love Buying Shoes.”
Carly Fiorina
Pengalaman hunting footwear seringkali meninggalkan kesan sensasional dan menantang. Untuk menemukan sepasang sepatu yang enak dipakai misalnya, perlu extra time untuk ngubek-ubek toko sepatu, dari yang berlokasi di pinggir jalan sampai gerai di mall. Untuk ritual yang satu ini, saya memilih untuk hunting sendiri tanpa mengajak siapa pun. Alasannya? Biar nggak diganggu orang-orang yang justru bikin mood saya turun ke level paling dasar.


Ketika sepatu pilihan telah dibeli, langkah selanjutnya adalah menjajal untuk pertama kali meski tersisip rasa sayang untuk memakainya. Pada saat inilah, situasi kurang mengenakkan bakal terjadi pada siapa pun. Lecet! Ya, lecet pada bagian belakang kaki yang berakhir dengan ditempelnya plester demi mengurangi gesekan antara kulit dengan footwear material. Hebatnya perempuan, terus berusaha mempertahankan langkah kaki supaya tetap lurus walaupun meringis perih.

Pengalaman saya, ketika akan memakai sepatu baru, sepasang plester disiapkan di dalam tas untuk berjaga-jaga seandainya si sepatu lagi iseng. Menguji mental dan ketangguhan. Berdasar pengalaman pula, jika membeli sepatu baru, berarti saya harus mulai mengenali karakter si sepatu. Kalau si sepatu terus “berulah” biarpun telah dipakai lebih dari sekali, ada 2 hal yang bisa saya lakukan: pertama, sedia plester; kedua pakai kaus kaki,
stocking, atau liner socks.

Walaupun bukan pembeli aktif macam shoe addict, ketika ada waktu luang untuk jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, saya sering melebarkan langkah untuk sekedar melongok footwear area. Tujuannya melihat perkembangan alas kaki (sekalian nyoba tentunya, hihihi). Selain itu, membaca majalah, tabloid, atau web browsing, menjadi alternatif mengintip tren terbaru. So, ketika ingin membeli footwear, saya telah memiliki gambaran, kira-kira merk, jenis, dan model apa yang direkomendasikan, selanjutnya dihubungkan dengan kebutuhan.

The Biggest Part of My Fashion Choices is 
How Comfortable It is.
L’Wren Scott
Saya cenderung menyukai alas kaki berpotongan sederhana dengan asesoris yang tidak berlebihan. Sama sekali belum terpikir untuk membeli yang aneh-aneh karena ruang beredar saya jauh dari dunia yang nge-glamz. Kembali lagi ke karakter pemakai. Pun menerapkan 3 syarat wajib untuk alas kaki yang layak dibeli: nyaman dipakai (jelas!), long lasting (harus!), dan 1 model bisa dipakai untuk berbagai situasi (terutama sepatu). Gampang-gampang susah memang.

Bentuk tubuh "plus" mengharuskan saya untuk memilih alas kaki yang betul-betul nyaman dikenakan saat beraktifitas. Nyaman yang dimaksud adalah: kaki masuk sempurna ke badan footwear sehingga bebas melangkah dan mampu menopang berat tubuh. Saya tidak mau mengorbankan kenyamanan demi penampilan. Tip buat anda dalam memilih sepatu: jangan ikut-ikutan orang lain karena setiap manusia memiliki karakteristik yang berbeda. Nyaman bagi orang lain, belum tentu hal yang sama anda rasakan. Kenyamanan menjadi hal utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan membeli alas kaki.

Faktor kedua adalah keawetan. Baru-baru ini sepatu pantofel hitam milik saya bermasalah ketika dipakai. Lem yang merekatkan
in sock lining pada sole tengah mengering sehingga in sock lining mengelupas dan menggulung ke tengah. Rasanya mengganjal dan membuat liner sock kanan bagian tungkai terkena lem. Lengket. Langkah saya pun sejenak terhenti demi membetulkan posisi in sock lining tersebut. Caranya? Ditarik dan diposisikan seperti semula. Hal itu terjadi sebanyak dua kali dalam satu perjalanan. Di lain waktu, dengan sepatu yang sama, saya nyaris terpeleset karena out sole mulai aus. Out sole yang harusnya mampu mencengkeram lantai malah sebaliknya. Saya pun mulai berpikir untuk meninggalkan merk yang satu ini karena kurang awet padahal saya berharap sepatu ini masih bisa dipakai dalam kurun waktu setahun. Bagaimana jika terjadi dengan Anda? Apakah hal yang sama akan Anda lakukan?

Sebelum memiliki sepatu pantofel yang bisa dipakai untuk situasi formal dan non formal sekaligus, seringkali saya terpaksa membawa sepasang sepatu cadangan. Urusan kenyamanan menjadi alasan. Biar betis
nggak pegal akibat berkegiatan memakai high heels. Pada mulanya, sepatu cadangan yang telah dibungkus tas plastik saya masukkan ke dalam ransel. Jadilah saya kesana-kemari bawa ransel untuk menampung bawaan, termasuk sepasang high heels. Tapi, setelah dipikir-pikir, kapan bisa tampil feminin kalau ngalor-ngidul nggendong ransel terus? Pengin rasanya bisa mobile dengan memakai tas tenteng agar terlihat feminin dan elegan. Lagi-lagi angan saya mentok gara-gara sepatu cadangan. Kemudian, terpikir untuk membawa sepatu dengan tas kertas. Memang, saya bisa menanggalkan ransel, tapi masalahnya, kok, sekarang jadi ribet, ya? Belum lagi kalau berada dalam situasi formal. Orang akan melihat sepatu menyembul dari dalam tas kertas saya bawa kesana-kemari. Waduhhh...

Sampai pada suatu ketika, secara tidak sengaja, saya menemukan BE♦BOB Shoes yang menyediakan fashionable daily shoes: sandal, flat shoes, wedges, dan high heels. Pilihannya beragam disesuaikan dengan kebutuhan,
style, selera, hingga usia pemakai. Harganya?  Di kisaran Rp 249,000.00 – Rp 499,000.00! Hureee!


Tertarik nggak?
Tentu saja! Women footwear (shoes) keluaran BE♦BOB menjawab permasalahan saya. Dalam official website BE♦BOB, terdapat model sepatu yang bisa dipakai untuk 2 situasi yang berbeda. Ini yang saya butuhkan mengingat saya nggak mau lagi nenteng-nenteng tas kertas atau menggendong ransel demi sepatu cadangan.
And the choices go to…
Ini Dia, Sepatu Multisituasi Pilihan Saya. Keren, kan?
http://bebobshoes.com/image/cache/data/flatshoes/SPA223%20YELLOW-500x500.jpg

Dan, sebagai perempuan muda yang aktif dan ingin tampil elegan, saya pengin sepatu saya nantinya bisa dipakai untuk situasi formal macam ke kantor, seminar,
gathering, atau ketemu klien tapi juga “masuk” ketika dipakai hang-out bareng teman-teman. Tanpa perlu ganti sepatu, saya bisa bertukar situasi dalam sekejap. Pura-pura milih dan pilihan saya jatuh pada:



Sepatu Pilihan
Untuk Tampil Elegan



Nah, itu dia sepatu BE♦BOB favorit saya kalau ingin tampil elegan. Wedges berpotongan terbuka ini cantik banget dengan tampilannya yang berwarna coklat. Kenapa memilih wedges? Wedges cocok untuk perempuan size plus seperti saya karena mampu menopang berat tubuh dan menyamarkan betis yang besar. Cocok! Tinggallah kini, saya merancang rencana agar bisa mengadopsi sepatu BE♦BOB untuk menunjang performa saya ke depan. 
BE♦BOB: Be Different, Be Passionate



 
Referensi:
1.http://bebobshoes.com, 28 April 2013 Jam 20:17

2.Nana Febrina, 7 Macam Alas Kaki Wajib Bagi Perempuan, http://m.metrotvnews.com/read/news/2013/03/16/138919/7-Macam-Alas-Kaki-Wajib-Bagi-Perempuan, 28 April 2013 Jam 18: 25


3.Yenny Glenny, Shoes Dictionary – Part 1, http://www.gadis.co.id/gaya/info.gaya/shoes.dictionary.part.1/001/003/144, 28 April 2013 Jam 19:35


4.Yenny Glenny, Shoes Dictionary – Part 2, http://www.gadis.co.id/gaya/info.gaya/shoes.dictionary.part.2/001/003/146, 28 April 2013 Jam 19:39



             


0 comments:

Posting Komentar