Sabtu, 01 Maret 2014

Untukmu, Lelaki yang Kuhormati

Kamu, lelaki yang kuhormati,
awal tahun yang indah untuk memulai rangkaian aksara ini, meski mendung dan hujan tengah berselera mewarnai hari. Apa kabarmu di sana? Semoga dikau tetap berada dalam lindungan sang pencipta sehingga kesehatan, kesuksesan, dan kelancaran dalam menempuh studi dapat kaumiliki seutuhnya.

Liburan Natal kemarin kamu pulang kampung ya? Tak sekadar tebak-tebak buah manggis, mudah saja bagiku untuk mengetahuinya. Eit, jangan pernah berpikir aku memiliki kekuatan klenik ya. Bukan. Adalah gelombang cinta yang menyampaikan kabar itu kepadaku.

Kau pasti bahagia telah bertemu dan berkumpul dengan keluargamu. Ayah, ibu, kakak, dan anggota keluarga lainnya. Merayakan Natal dan Tahun Baru bersama dalam suasana yang serbagembira. Di sini, di tempatku berada, aku bisa merasakan bahagiamu setelah lama tiada sua lantaran terpisah jarak yang teramat jauh. Ya, biarpun aku belum pernah menjadi manusia rantau, tetapi aku bisa mengambil sekelumit bagian dari sang perantau, yakni tak bisa bertemu muka saban hari dengan orang-orang terkasih, yang hanya ditemui ketika berada di rumah.

Semoga, kebersamaan kemarin mampu menjadi penyemangat bagimu untuk memberi kebaikan kepada seluruh keluargamu, terutama ayah dan ibu. Tanpa mereka bercerita kepadaku, aku tahu, sangat tahu, jika mereka bangga terhadapmu. Putra bungsu yang bermasadepan gemilang.

Masa depanmu telah kentara. Kesuksesan di depan mata. Manfaatkan waktu sebaik mungkin. Aku bangga kepadamu, sama seperti kedua orang tuamu. Kelak, ketika kita bertemu (aku tak tahu kapan), kita akan berdiri bersisian dengan senyum terkembang karena kita telah menjadi manusia yang tak sekadar gemar berceloteh tentang mimpi.

Hari ini kita menabur mimpi, esok hari kita menuai hasilnya. Mari kita amini.

Salam hormatku,
Ratri



0 comments:

Posting Komentar