Sabtu, 28 Februari 2015

Bagi Cerita Bagi Kata Buat NOVA

Hari Minggu Selalu Ditunggu 
Hari Minggu adalah hari yang paling ditunggu. Bukan karena membenci Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, juga Sabtu. Bukan karena menunggu hendak diajak ayah ke kota naik delman istimewa. Bukan karena mau diajak ibu ke pasar terus ditraktir soto ayam. Bukan pula karena hendak mengikuti acara car free day. Namun, hari Minggu adalah hari persuaanku dengan Mas Yanto. Jika hari sebelumnya atau kurang dari jam 8.30 Mas Yanto tidak menghubungiku via sms, dipastikan kami akan bertemu. Cikiwirrr... *tersipu malu*

Hmmm... Eng-ing-eng... Siapakah Mas Yanto gerangan? *Idih, kepo binggow, deh!*

Mas Yanto tak lain dan tak bukan adalah loper koran langgananku. Awalnya, kami ketemuan saban hari Sabtu dan Minggu. Berhubung saya sudah berlangganan koran nasional dan tidak terlalu memerlukan koran daerah edisi Sabtu, maka ketemuannya dipangkas jadi hari Minggu saja. Sekitar jam 8.30, Mas Yanto, yang mengedarkan dagangannya dengan berjalan kaki itu, sampai di rumah saya (kurang lebihnya jam segitu). Bila pintu rumah kebetulan tertutup rapat karena penghuninya tengah beraktifitas di dapur atau ruang lainnya, Mas Yanto akan memencet bel. Kedatangannya disambut dengan penuh suka cita, tanpa hura-hura, lantaran saya selalu menanti buah tangan darinya: TABLOID NOVA (selanjutnya disebut NOVA).

Berkat Mas Yanto, saya nyaris tidak pernah ketinggalan satu edisi NOVA sekalipun. Kalaupun ketinggalan satu edisi, bisa jadi karena Mas Yanto ada keperluan pribadi sehingga tidak bisa jualan. Dan sebagai sosok bertanggung jawab, kalau tidak akan berjualan, Mas Yanto akan mengabari melalui pesan singkat. Dengan begitu, saya tidak perlu menantinya di Minggu pagi dan bisa membeli NOVA di agen koran atau toko buku terdekat.

Berteman Sedari Kecil 
Perkenalanku dengan NOVA telah berlangsung sejak lama. Lamaaa sekaliii. Kalau dihitung-hitung, sekitar dua dekade. Ya, waktu itu saya seorang bocah perempuan berpotongan rambut ala semangka kreasi ibuku dan masih sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD). Rasa ingin tahuku cukup besar. Saya penasaran, yang apa, sih, yang dibaca oleh para orang dewasa di rumah saya. Kuperhatikan dengan saksama, jelas itu bukan surat kabar harian. Bukan pula majalah anak-anak yang dilanggankan orang tua untukku.

Untuk menjawab rasa penasaran, saya ikutan membaca media massa yang belakangan kuketahui bernama NOVA. Karena terbiasa, membaca NOVA pun menjadi semacam rutinitas. Bila NOVA edisi terbaru telah diantar ke rumah dan diletakkan di atas meja di ruang tamu, saya pun ikut membuka lembar demi lembarnya, membaca halaman demi halamannya. Sampai selesai. Lama kelamaan, membaca isi NOVA lebih menarik ketimbang majalah anak-anak. Isinya lebih "menantang". Hahaha.

Nggak Pernah Ketinggalan Baca NOVA
Foto: Dokumentasi Pribadi
Hingga suatu ketika, orang tuaku menyadari ada yang salah dengan bacaanku. Untuk anak seusiaku saat itu, membaca NOVA dianggap belum pantas. Anak SD, ya, bacaannya majalah anak-anak. Untuk menjauhkanku dari NOVA, orang tua menambahkan bacaan untukku berupa majalah anak-anak bilingual. Seolah belum cukup, aku juga dibelikan majalah anak-anak religi. Namun, aku tidak kapok membuka NOVA. Tiap kali ada kesempatan, kucuri baca tabloid favorit yang satu ini.

Sempat berhenti berlangganan, orang tuaku kembali menjadi pembaca NOVA. Kayaknya ada yang nggak tahan, nih, berlama-lama pisah dari NOVA. Gagal move on, kalau pinjam istilah gaul masa kini. Akhirnya, setelah sempat absen, NOVA kembali menjadi bagian dari keluarga saya. Ibu belinya secara ecer melalui penjual koran yang berdagang di kantor. Berbeda dengan kondisi di paragraf sebelumnya, saat membeli NOVA kembali, usiaku sudah masuk kategori cukup pantas membaca NOVA

Kebiasaan membeli secara eceran masih berjalan hingga sekarang. Pernah, suatu ketika ditawari, "Kok nggak langganan saja, dari segi harga jatuhnya lebih murah." Mohon maaf, saya terpaksa menolaknya. Pertimbangan saya dan keluarga tetap setia di jalur ecer biar sekalian bantu kasih rezeki kepada tukang koran. Kalau kami berlangganan, kasihan tukang korannya, kehilangan pelanggan. Toh, untuk surat kabar nasional harian, kami sudah berlangganan, kok. Bagi-bagi rezeki-lah. Kurang lebihnya seperti itu. :)

Jadi jangan salah ya, tiap kali NOVA datang, selalu jadi rebutan. Nggak anak, nggak emak, nggak bibi, pengin baca lebih dulu. Sebelum Mas Yanto datang, ibu saya biasa membuka pagi dengan baca surat kabar dulu atau mengisi TTS, salah satu rubrik tetap surat kabar nasional edisi Minggu. Sedangkan saya membaca bagian lainnya. Ketika Mas Yanto datang, langsung deh, bubar, berebut pengin baca NOVA lebih dulu. Kalau sudah begini, daripada pagi-pagi bikin keributan, biasanya saya yang ngalah. Selesai dibaca ibu, NOVA langsung diangkut ke kamar. Baca sambil tiduran hehehe *jangan dicontoh ya! Nggak baik baca sambil tiduran*

Giliran bibi kapan? Setelah saya selesai baca, dong. Hahahaha.

Mendewasa Bersama
Sama seperti pengalaman Mbak Anazkia kala remaja, di saat teman sebayaku masih membaca tabloid atau majalah remaja, bacaanku berupa tabloid dewasa NOVA. Kadang-kadang saja baca majalah remaja, tapi jaranggg banget. Kalaupun baca, majalahnya hasil pinjam milik teman. Lebih sering baca NOVA dan dari NOVA-lah aneka informasi yang menjadi kebutuhkanku sebagai perempuan kudapatkan. Hitung-hitung, nabung ilmu. Dan, bisa jadi, pengetahuanku di atas teman-teman sebayaku. Awareness menjadi perempuan dewasa, perempuan yang siap terjun ke dunia kerja, perempuan yang siap membangun karir, perempuan yang siap melenggang menuju mahligai pernikahan, dan perempuan yang siap menjadi seorang ibu kubangun sedari dini bersama NOVA, dari artikel-artikelnya yang informatif, mencerahkan, sekaligus inspiratif.


NOVA memiliki aneka rubrik tiap kali terbit. Paling depan setelah cover, adalah ruang khusus menampung berita selebritis. Selain rubrik "Selebritis", berbagai rubrik lain telah menanti, seperti "Kabar Kabur", "Kisah", "Profil", "Busana", "Sedap Sekejap", "Tanya Jawab dengan Dra. Rieny Hasan", "Peristiwa", "Astrologi", dan "Varia Warta". Dan rubrik yang kusuka antara lain "Kisah", "Profil", "Griya", dan "Tanya Jawab dengan Dra. Rieny Hasan". Adapun artikel yang kusuka antara lain
1. "Me Time". 1336/XXVI | 30 September-6 Oktober 2014
2. "Ragam Ulos Batak". Tips. 1354/XXVI | 3-9 Februari 2014
3. "Persiapan Dana Pendidikan". Isu Spesial. 1354/XXVI | 3-9 Februari 2014
4. "Fungsi Optimal Hunian Lapang". Griya. 1385/XXVII | 8-14 September 2014
5. Kecantikan di Edisi Khusus Kecantikan. 1385/XXVII | 8-14 September 2014
6. "Waspadai Kuman Jadi Kebal". Kesehatan. 1364/XXVII | 14-20 April 2014
7. "4 Hal Penting Soal Kartu Kredit". Serba-serbi Kartu Kredit. 1364/XXVII | 14-20 April 2014
8. "Vaksin Khusus Wanita". Isu Spesial. 1382/XXVII | 18-24 Agustus 2014    
9. "Benarkah Doraemon Tinggalkan Nobita?". Selebritis. 1398/XXVII | 8-14 Desember 2014
10. "Bergaya di Rumah Klasik". Griya. 1398/XXVII | 8-14 Desember 2014

Sepuluh artikel tersebut hanya sedikit contoh saja, sebab kalau ditampilkan semua, bisa jadi postingan bersambung. Hahaha. Namun, dari sepuluh contoh di atas saja, telah memperlihatkan bahwa NOVA memberikan beragam informasi yang diperlukan oleh pembacanya. 

Sejak aktif ngeblog, saya pernah menggandeng NOVA sebagai partner dalam urusan referensi. Bagi saya, referensi amatlah penting di dalam proses penyusunan suatu artikel. Biarpun "cuma" dipost di blog pribadi, saya tetap ingin menjaga kualitas tulisan saya agar tidak "kosong". Begitupun ketika mengikuti kompetisi blogging, referensi sangat penting agar tulisan berbobot. Kalau tulisannya berbobot, kesempatan menang makin besar, kan? Ya nggak?
 

Saya menjadikan artikel NOVA sebagai referensi karena isinya yang dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa tulisan saya yang bereferensikan NOVA dapat dicek di sini dan di sini. Referensi dari NOVA kian memperkuat tulisan saya yang diikutsertakan dalam lomba blog, sehingga layak diikutkan lomba (minimal layak baca dulu-lah). Artikel yang dijadikan referensi dicantumkan di dalam list "referensi" pada akhir artikel.

Kenangan bersama NOVA kian lengkap kala saya dipilih sebagai salah satu dari 26 pemenang SEMARAK 26 TH NOVA (pengumuman di NOVA 1359/XXVII | 10-16 Maret 2014). Betapa senangnya ketika namaku berada di urutan ke-17 dan berhak memperoleh hadiah  berupa voucher belanja senilai Rp400.000. Banyak ya! Berkat voucher hadiah tersebut, saya bisa menyenangkan hati keluarga saya: ibu dapat kesempatan belanja pakai voucher dan saya bisa traktir adik-adik jajan snack dan pulsa. Selama voucher masih dapat digunakan, belanja nggak perlu bawa duit. Hahaha.

Hadiah Voucher dari NOVA. Tinggal Tiga Heheheh. Ke mana yang Satunya?
Sudah Dikasihkan Ibu. :p
Foto: Dokumentasi Pribadi

Apa Bagusnya NOVA? 
Pertama, ibarat makanan, NOVA, yang terbit mingguan itu, adalah nasi kotak komplet, rasanya lezat, tiap unsur makanannya mengandung gizi memadai, tapi harganya nggak menguras kantong. Hemat. NOVA Edisi khusus ulang tahun ke-27 (1409/XXVIII | 23 Februari-1 Maret 2015) dengan tampilan yang "wah" saja harganya cuma Rp8.000 (Pulau Jawa) dan Rp8.500 (di luar Pulau Jawa, Bali, NTT, NTB). Termasuk murah, kan? Dimakan jatuhnya nikmat, kenyang, dan nggak bikin tongpes alias kantong kempes. 

Mau nambah lagi, harus bersabar nunggu minggu depan. Jadi, tiap kali kedatangan edisi terbaru, saya sengaja tidak membaca hingga tuntas hari itu juga, tetapi "dicuwil-cuwil" supaya masih ada bacaan untuk hari esok sampai H-1 jelang kedatangan edisi terbaru berikutnya. Pokoknya, RUGI kalau sampai hari ini belum pernah sekalipun mencicipi NOVA. Dan sekali saja berhasil mencicipi, siap-siap ketagihan, deh! Buat yang sudah jadi pembaca tetap NOVA, setuju nggak sama pendapat saya?

Kalau belum kenal NOVA, bisa berkunjung ke websitenya dulu di
http://www.tabloidnova.com/ , Fanpage Tabloid NOVA, Twitter
@Tabloidnova. Jangan lupa membeli edisi cetaknya sekalian. Edisi cetak NOVA beredar mingguan. Edisi terakhir memiliki jadwal edar 23 Februari-1 Maret 2015 (1409/XXVIII). Berarti, NOVA terbaru bisa didapat tanggal 2 Maret 2015.

Kedua, NOVA tidak hanya menyuguhkan berita selebriti dan aneka informasi yang mencerahkan saja. NOVA juga memperhatikan kualitas perempuan Indonesia melalui berbagai acara yang diselenggarakan seperti seminar, demo masak, talkshow, dll dengan mendatangkan pemateri yang berpengalaman di bidangnya. Selain itu, dalam rangka mewujudkan perempuan Indonesia yang memiliki peduli di bidang sosial-kemasyarakatan, berprestasi, dan berdaya saing di berbagai bidang, tiap tahunnya NOVA menyelenggarakan PIN (Perempuan Inspiratif NOVA). Nah, kalau mau tanya-tanya soal PIN lebih jauh dan komplet, langsung aja todong Mbak Anazkia (Siap diberondong aneka pertanyaan, kan, Mbak?).

Cieee... Cieeee... yang Ulang Tahun... Cieeeee
Panjang Umur Yah!
Foto: Dokumentasi Pribadi
Saran Teruntuk NOVA
Barangkali lebih enak kalau disebut dengan saran atau masukan ya, soalnya kalau menyebut kata "pesan", duh, kesannya macam senior kasih wejangan ke yunior. Berat! Padahal, kan, saya yang seharusnya dikasih wejangan hehehe. Baiklah, ada TUJUH, sesuai angka terakhir usia NOVA saat ini, saran dari saya, sebagai wujud rasa sayang terhadap tabloid yang telah mendampingi masa-masa bertumbuh dan berkembang saya sampai saat ini (hingga nanti-Amin).

1. Mengadakan acara di Yogyakarta
Betapa saya rindu pengin ketemu dan bertatap muka dengan NOVA secara langsung melalui acara-acara yang mencerahkan kaum perempuan, seperti talkshow, seminar, NOVA Inspiring Day, demo masak, dsb. Mostly, acara yang diadakan oleh NOVA diadakan di Jakarta. Bagaimana kalau NOVA blusukan sampai Yogyakarta? Ditunggu ya!

2. NOVA merupakan media cetak yang memanjakan para pembacanya. Menurut catatan saya, dalam kurun waktu akhir 2013-2015, NOVA telah bagi-bagi bonus, seperti
a. Ciptadent (Khusus Jabodetabek dan Jabar): 1400/XXVII | 22-28 Desember 2014
b. Ciptadent (Khusus Jabodetabek dan Jabar): 1401/XXVII | 29 Desember 2014-4 Januari 2015
c. Systema Nano: 1382/XXVII | 18-24 Agustus 2014
d. Mama Lime: 1368/XXVII | 12-18 Mei 2014
e. Molto All in 1: 1366/XXVII | 28 April-4 Mei 2014
f. Molto Ultra Sekali Bilas: 1358/XXVII 3-9 Maret 2014
g. Mitu Baby Antiseptic Emboss: 1348/XXVI | 23-29 Desember 2013

Masukannya: Bonusnya jangan dilem pada cover terlalu rekat, karena berpotensi cover sobek. Meski sudah sangat hati-hati, ketika NOVA memberi bonus Molto All in 1 (1366/XXVII | 28 April-4 Mei 2014), cover bergambar pasangan Raffi Ahmad-Nagita Slavina-nya sobek. NOVA-ku jadi bolong. :(. Lain kali, mohon bonusnya distaples saja, ya.

Bonus Systema Nano dari NOVA
Foto: Koleksi Pribadi
3. Beberapa pembaca NOVA berkali-kali menanyakan bagaimana caranya mengirim cerpen. Pertanyaan senada melalui "Komentar Anda" tersebut, setidaknya disampaikan oleh lima orang. Itu yang dimuat. Barangkali lima orang tersebut hanya merupakan wakil dari banyak orang yang memiliki pertanyaan serupa.
a. Kania-Bandung: 1398/XXVII | 8-14 Desember 2014
b. Tami-Gombong, Jateng: 1395/XXVII | 17-23 November 2014
c. Siti Jumenah: 1349/XXVI | 30 Desember 2013-5 Januari 2014
d. Tiara Rahmawati: 1345/XXVI | 2-8 Desember 2013
e. Meyta: 1332/XXVI | 2-8 September 2013
 
Apa nggak capek ditanya itu-itu melulu?

Biar nggak capek, bagaimana kalau NOVA menuliskan ketentuan teknis penulisan dan pengiriman cerpen NOVA di setiap edisinya untuk mengantisipasi pembeli eceran yang tidak setiap saat membeli NOVA. Ketentuan teknis tersebut bisa ditulis di dalam kotak di bawah body teks "Cerpen" atau di bagian "Etalase".

4. Covernya dibikin tebal aja, NOV. Itu lho, seperti cover edisi khusus (cover AP) dan dijilid staples. Terlihat cantik dan rapi.

5. Masih ada hubungannya sama cover. Saya perhatikan, warna logo di tiap edisi NOVA berbeda-beda, menyesuaikan warna cover. Biar kelihatan matching, ya? Meskipun terlihat match dengan covernya, malah bikin bingung, lho. Logo NOVA warna aslinya apa ya? Merah? Hijau? Biru? Atau Pink? Tetapkan satu warna khusus untuk logo NOVA, supaya mudah dikenali oleh pembaca dan calon pembaca. Sependek pengetahuan saya, logo merupakan bagian dari brand, kan? Kuatkan brand NOVA melalui warna logo yang tidak berubah-ubah.

6. Tambahkan artikel tentang karier, parenting, kesehatan, dan griya.

7. Undang para perempuan blogger mengunjungi dapur NOVA untuk belajar tentang jurnalistik, teknik penulisan, penerbitan, media massa, komunikasi, fotografi, memasak, tata rias, dan kerajinan tangan. Oya, sekalian sharing session dengan para crew NOVA dan pengasuh rubrik NOVA. Saya, kan, kepengin menimba ilmu kepada Caroline Pramantie, Noverita K. Waldan, M, Hasuna Daylailatu, dan tentu saja Ibu Iis R. Soelaeman, Editor in Chief NOVA. Jangan lupa undang saya, ya!


Ikut Polling NOVA. Suara Saya Pasti Berharga. *pede*
Gambar: Pinjam dari Sini

Semoga Panjang Usia
Menutup tulisan sederhana ini, saya ingin menyampaikan 
Happy 27th B'day NOVA. Usia 27 Menuju Pendewasaan dan Kematangan Diri. Semoga Tetap Menjadi Sahabat yang Inspiratif, Mencerahkan, dan Kreatif Bagi Perempuan Indonesia.

Nggak sabar nunggu Mas Yanto datang besok pagi. Siapakah yang dapat kehormatan mengisi cover NOVA ya? Trus, apa aja isinya? Penasaran bingit!

Xoxo,
Ratri
  

Follow @Tabloidnova


Like Fanpage NOVA