Sabtu, 30 Mei 2015

Horeee, Bread Toaster Baru!

Hello Mei akhir!
Setelah kemarin sempat posting tulisan menye-menye, saya bertekad untuk lebih dari sekadar move on, yakni move up! Saya berupaya untuk, ah, sudahlah, ikhlaskan saja. Memang jauh dari kata jodoh kali, ya. Sempat mengalami kejadian kurang mengenakkan, baru ketahuan kalau jodoh saya bukan di foto berpigura, melainkan bread toaster. Hihihi.

Tak disangka tak dinyana, keberuntungan kembali berpihak pada saya. Puji Tuhan, matur sembah nuwun Gusti. Tanggal 27 Januari 2015 lalu, sebuah e-mail dari Femina, majalah perempuan dengan Petty S. Fatimah sebagai  pemimpin redaksinya ini, masuk ke kotak surat saya. Isi e-mail mengatakan kalau saya menang sayembara berhadiah Eco Bread Toaster dari Oxone senilai bla-bla-bla rupiah. Serta merta dahi berkerut, berpikir keras. Kapan ikut sayembaranya, kok, tetiba saja menang? Mouse cursor kemudian diarahkan ke alamat pengirim, demi memastikan alamat e-mail yang dipakai bukan abal-abal seperti lazimnya spammers. abcd@femina.co.id, kok. 

Femina Edisi Cetak Nomor 05/XLIII:
Memuat Pengumuman Pemenang Pemilihan Cover Favorit
Gambar: Hasil Scan Majalah Milik Ratri Puspita
Akibat banyaknya kasus penipuan di dunia maya, jelas saya nggak langsung percaya. Benar-nggak-benar-nggak.... Ketidakpercayaan saya karena lupa berat, dulu pernah ikut apa? Masih ada rasa nggak ngeh. Okay, emang, sih, bread toaster barang impian saya sejak dulu, eh, tepatnya impian sekeluarga bahkan sejak eyang masih ada di tengah-tengah anak-anak dan cucu-cucu yang mengasihinya. Nggak kebeli, karena dulu listrik di rumah masih 900 sehingga kalau dipakai barengan sama alat rumah tangga lainnya, macam televisi, kulkas, magic com, bisa-bisa listriknya nggak "kuat". Njegleg bahasa Jawanya. Maka daripada itu, bread toaster dicoret dari list barang yang ingin diwujudkan dalam waktu dekat dan dipindah ke wish list-diwujudkan kapan-kapan. One day, listrik di rumah udah "naik kelas" dari 900 ke 1300, eh, tetap aja belum kebeli. Tiap kali ada rezeki, kepake buat kebutuhan lain. Maklumlah, kami, kan, keluarga sederhana. Sabar aja, siapa tahu bakal punya benaran. *cross fingers*

Harus menanti sekian bulan hingga tahun berganti disertai lupa-ingat-lupa-ingat, akhirnya tak lama lagi kami akan memiliki alat rumah tangga baru idaman sekeluarga: bread toaster. Namun, mengingat belum pasti, saya hanya menyampaikan berita dengan ditambahi embel-embel: "kalau benar". Ya, saya harus cek ricek dulu apakah informasi yang diterima kali itu bukan fiktif. Jangan keburu senang duluan.

Cepat-cepatan sama waktu, khawatir hadiah akan dicancel lantaran tidak kirim e-mail konfirmasi, saya pun segera cari informasi. Berhubung tidak rutin membeli Femina, maka saya hanya mengandalkan informasi dari internet. Website Femina pun diteliti. Sekecil apa pun informasi, saya baca.  Jangan sampai luput.

Puji Tuhan, ternyata sayembaranya benar-benar ada! Informasi seputar undian ditemukan di http://www.femina.co.id. Didapatnya informasi yang bisa dipegang kebenarannya turut menguak ingatan. Oh, iya, ya, kayaknya dulu pernah ikutan semacam polling gitu. Tak ingin menunda-nunda lagi, saya "kejar" keberuntungan saya dengan mengirim e-mail balasan dengan subjek dan isi sesuai ketentuan. Biar makin mantap dan yakin seyakin-yakinnya, saya pun membeli Femina edisi cetak No. 05/XLIII yang edar 31 Januari-6 Februari 2015. Untuk memperoleh Femina edisi cetak pun harus pakai perjuangan, karena masa edarnya udah lewat. Setelah telepon ke sana ke mari, akhirnya dapat juga di agen koran di Pasar Terban. Fyuhhh.... legaa...

Cover Favorit 1:
Masih Ingat Kisah Cinta dan Rangga?
Gambar: Hasil Scan Majalah Milik Ratri Puspita


Cover Favorit 2 dan 3 (kiri)-Daftar Pemenang Sekaligus Hadiah yang Didapat (Kanan)
Gambar: Hasil Scan Majalah Milik Ratri Puspita

Menurut ketentuan, berhubung saya tinggal di luar Jabodetabek, hadiah akan dikirim setelah masa serah-terima hadiah untuk pemenang area domisili Jabodetabek usai. Nggak apa-apa, yang penting data diri lengkap sudah diterima pihak Femina. Setelah dalam penantian, bread toaster idaman pun sampai di rumah dengan selamat (menurut catatan saya Selasa, 24 Maret 2015, jam 9:45). Femina pakai kurir langganan, sama seperti waktu kirim hadiah buat saya dulu. Kemasannya pun sama, berupa packing kayu dipaku sana-sini. Agak ribet juga, sih, bukanya dan kudu hati-hati. Tapi, daripada barangnya rusak di perjalanan, opsi ribet ini saya setujui. 

Tentunya saya bersyukur sekali atas hadiah yang diterima. Jangan ditanya bagaimana perasaan saya. Campur aduk. Tertegun. Rasanya masih tak percaya, mimpi saya dan keluarga bisa jadi kenyataan. Penginnya dari tahun kapan, eh, terkabulnya baru di tahun 2015. Sedihnya, di saat sudah punya bread toaster, eyang nggak ikutan menikmati. Seandainya eyang masih ada, kami bisa bikin roti panggang kesukaan masing-masing. Teringat tiap kali ingin menikmati roti bakar bikinan sendiri, kami menggunakan wajan anti lengket. Roti tawar yang telah diolesi mentega dibakar dan dibolak-balik manually untuk memperoleh tingkat kematangan sesuai selera. Mungkin, ke depannya, kebiasaan itu masih bisa terjadi. Namun, dengan dimilikinya bread toaster, tradisi membakar roti pakai wajan akan berkurang. Tergantikan oleh pemanggang roti yang modern dan lebih praktis.

Terima kasih, Femina! 

Dan, tibalah saatnya menjajal bread toaster baru. Yeayyy! Bagaimana pengalaman saya dan keluarga mencoba bread toaster dari Oxone? Ikuti ceritanya di postingan selanjutnya, ya. I'll be back *ala-ala Arnold Schwarzenegger di dalam film The Terminator* []

2 komentar:

  1. Wah... mana gambar bread toasternya mbak??? *penasaran*
    Selamaaat yaaa... tips menang kuisnya gimana sih mbak? Kayaknya aku ikut kuis gitu nggak pernah menang >.<
    BEAUTY BLOG | WWW.NONAHITAMPAHIT.COM

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar ya, rencana saya bakal launching gambarnya sekalian bagi-bagi pengalaman selama pakai bread toaster. Ditunggu aja. Hehehe.

      Makasih. :)

      Tipsnya apa ya? Yang jelas pantang menyerah aja. Saya ikutan kuis atau kompetisi atau undian sekadar ikut-ikutan saja. Kalau menang ya syukur, enggak ya ikutan yang lainnya lagi. Hahaha.

      Kuncinya jangan terlalu ngarep menang, sih. Contoh ya pas ikut undian Femina ini. Ikutan, isi data, lupakan. Tahu-tahu dapat e-mail kalau saya masuk jadi salah satu pemenangnya.

      Jangan bilang gitu, belum saatnya saja. Pasti suatu saat bakal dapat giliran. Percaya, deh!

      Hapus