Selasa, 03 Mei 2016

Selamat Pagi, Mas

Selamat pagi, Mas
Awal pekan kembali datang
Berkat Tuhan tiada pantang menjadi pangan harian
Penyembuh luka, penawar hampa, pembasuh keringnya jiwa
Bukti atas cinta Yang Kuasa

Selamat pagi, Mas
Dalam doaku, kusampaikan:
Terima kasih telah menyebut namaku
Terima kasih telah membagi senyum tulusmu
Terima kasih telah melempar tatap kasihmu
   dan
Terima kasih telah menjawab tiap tanyaku

Selamat pagi, Mas
Tiada terhingga terima kasih terucapkan
Namun, biarkan kutaruh satu harapan:
Tatap kasihmu bukanlah tatap merindu. Bukan pula tatap yang lahir dari kedalaman hati lelakimu.
Tatap mata yang mengawal kita pada pencobaan, menghampiri dosa, dan berharapan semu.

Mas, bilaku boleh meminta
Berikan kasihmu kepada dia yang lebih dulu mengasihimu
Yang hidupnya pernah dikhianati, rela menderita sampai mati untukmu
Dia lebih pantas menerimanya darimu
Bukan aku...

Yogyakarta, 18 April 2016

0 comments:

Posting Komentar